ERDHIKA MORNING IDEA 11 MEI 2021
View PDF
11 May 2021

Kendati Sentimen Domestik Bagus, Namun Waspada, US Koreksi Dalam!


Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 5976 (0.8%) ditransaksikan senilai Rp 9.22 Triliun dengan volume transaksi 14.47 Miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Beli Bersih Rp 283.1 Miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: Net Foreign Buy , MDKA 93.8(B) , BBCA 91.1(B) , TBIG 78.2(B) , INCO 56.6(B) , ANTM 38.4(B) , ADRO 20.6(B). Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. Secara teknikal, indikator stochastic juga nampak terjadi golden cross yang mengindikasikan adanya potensi terjadinya penguatan. Indeks ditopang oleh sektor Basic Materials (1.72%), Consumer Cyclicals (0.637%), Energy (1.037%), Financials (0.357%), Healthcare (0.804%), Industrials (0.563%), Infrastructures (0.484%), Consumer Non-Cyclical (1.45%), Properties & Real Estate (0.873%), Technology (0.398%), Transportation & Logistic (1.846%). Terlihat penguatan disemua sektor pada akhir perdagangan awal pekan ini, namun dari volume transaksi terlihat cenderung sepi. Dimana seperti yang kita ketahui pada pekan ini hari perdagangan bursa cukup terbatas yakni hanya 2 hari Senin dan Selasa, selebihnya merupakan hari libur bursa. Dengan pendeknya hari bursa pada pekan ini dan tidak adanya data ekonomi domestik yang diagendakan akan rilis pekan ini membuat para pelaku pasar cenderung wait and see, serta fokus ke bagaimana faktor eksternal penggerak indeks seperti rilisnya beberapa data ekonomi dari China dan US dan perkembangan mengenai tingkat penyebaran kasus Covid-19 secara global salah satunya lonjakan kasus Covid-19 yang baru-baru ini terjadi di Malaysia dan cukup mempengaruhi fluktuasi harga dari CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit. Beberapa katalis dari indikator ekonomi yang perlu diperhatikan investor pada pekan ini yakni dari Asia akan rilis data Tingkat Inflasi China baik secara YoY maupun MoM yang di proyeksikan akan membaik dari sebelumnya yakni dari 0.4% menjadi 1% (y-o-y), kemudian dari -0.5% menjadi -0.2%. Selain itu masih dari China, para pelaku pasar juga perlu memperhatikan terkait rilisnya data jumlah uang beredar atau M2 Money Supply YoY yang di proyeksikan mengalami perbaikan juga dari sebelumnya yakni 9.3% dari 9.4% menurut konsensus Trading Economics, serta akan rilis juga terkait Penjualan Kendaraan YoY selama bulan April dari China yang terlihat cenderung mengalami penurunan permintaan atau demand berdasarkan proyeksi Trading Economics yakni dari 74.9% menjadi 70%. Kemudian dari US para pelaku pasar pekan ini perlu memperhatikan terkait rilis data tingkat inflasi US yang mana memang sebelumnya tingkat inflasi US ini sempat menjadi perhatian para pelaku pasar karena tingginya tingkat inflasi yang terjadi dikhawatirkan akan mempengaruhi kebijakan moneter yang dilakukan oleh The Fed selaku bank sentral US. Berdasarkan konsensus Trading Economics tingkat inflasi di US secara tahunan pada bulan April tercatat adanya kenaikan yakni sebesar 3.6%, cukup tinggi dibandingkan sebelumnya 2.6%. Sedangkan secara MoM malah di proyeksikan mengalami pelemahan yakni 0.2% dari 0.6%. Dari data indikator ekonomi eksternal yang akan rilis pekan ini karna tanggal rilisnya ketika market domestik sedang tutup atau libur hari bursa kemungkinan market domestik baru akan terlihat responnya pada pekan depan, karna mengingat Selasa sudah akhir perdagangan pada pekan ini dan beberapa data diatas masih belum dijadwalkan rilis, maka dapat diasumsikan pergerakan indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5950 - 6000, kecil kemungkinan IHSG akan tembus ke level 6000 pada pekan ini karena minimnya sentimen yang mendorong pergerakannya hingga tembus level tersebut.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com